BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Analisis Jalur
digunakan untuk mengetahui apakah data mendukung teori, yang secara a-priori
dihipotesiskan, yang mencakup kaitan structural antar variabel terukur.
Analisis Jalur
atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu metode
pendekomposisian korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk
menginterpretasikan suatu pengaruh (effect).
Dalam analisis
jalur yang distandarkan korelasi dapat dipecah kedalam komponen-komponen
struktural (kausal) dan nonstruktural (nonkausal) didasarkan teori yang
dinyatakan dalam diagram jalur.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar
belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
“bagaimana aplikasi analisis jalur”
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas
maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui aplikasi
analisis jalur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Analisis Jalur
Analisis Jalur
digunakan untuk mengetahui apakah data mendukung teori, yang secara a-priori
dihipotesiskan, yang mencakup kaitan structural antar variabel terukur.
Analisis Jalur
atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu metode
pendekomposisian korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk
menginterpretasikan suatu pengaruh (effect).
Total Efek Struktural
dapat didekomposisi : Langsung dan Tidak Langsung.
Komponen Nonstruktural
:
-
komponen spurious
-
komponen unanalyzed
Pendekomposisian pengaruh terbagi atas dua bagian, yaitu Causal Effect dan Noncausal Effect.
Dalam kajian analisis jalur, untuk menyederhanakan lambang, akan digunakan
dua macam lambang saja yaitu X dan e, yang
nantinya dibedakan oleh subscript-nya (X1, X2, …., Xk
dan e1, e2, … , ek).
Istilah untuk
variabel :
Variabel eksogen
(exogenous variable) mencerminkan
variabel penyebab, dan variabel endogen (endogenous
variable) sebagai variabel akibat.
2.2 Diagram
Jalur (Path Diagram)
Langkah pertama analisis jalur adalah menterjemahkan hipotesis penelitian
yang bentuknya proposisional ke dalam bentuk diagram yang disebut diagram
jalur.
Pada saat
menggambarkan diagram jalur ada beberapa perjanjian :
1.
Hubungan antar variabel digambarkan oleh anak panah yang bisa
berkepala tunggal (®) atau single
headed arrow, dan berkepala dua («) atau double headed arrow.
2.
Panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah
variabel eksogen terhadap sebuah variabel endogen. Misalkan :
X1 X2
3.
Panah berkepala dua menggambarkan hubungan korelatif antar
variabel eksogen. Misalkan :
X1 X2
4.
Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh
secara murni artinya bahwa sesuatu kejadian banyak sekali yang mempengaruhinya,
tetapi pada conceptual framework
hanya dapat digambarkan beberapa pengaruh yang bisa diamati. Variabel lainnya
yang tidak bisa digambarkan (tidak bisa diukur) diperlihatkan oleh suatu
variabel tertentu yang disebut residu dan diberi simbol dengan e.
Contoh :
1)
e
p2e
p21
X1 X2
Diagram jalur
ini adalah diagram jalur yang paling sederhana. Besarnya pengaruh langsung dari
X1 ke X2 diperlihatkan oleh koefisien jalur (path coefficient, p). Apabila diagram jalur sederhana seperti ini yaitu variabel
eksogen hanya satu, maka p21 =
r21
2) Contoh diagram jalur yang melibatkan kaitan
korelatif :
e
p3e
X1 p31
r12 X3
P32
X2
X1 dan X2 merupakan dua buah variabel eksogen yang
satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan korelatif. Secara bersama-sama X1 dan
X2 mempengaruhi X3.
3) Penelitian mengenai
hubungan kausal melibatkan empat buah variabel X1, X2, X3,
dan X4. Menurut teori, hubungan struktural antara variabel-variabel
tersebut adalah :
(a)
X3 dipengaruhi oleh X1
dan X2
(b)
antara X1 dan X2
terdapat hubungan korelatif
(c) X4 dipengaruhi
oleh X3.
Diagram jalur
dari hubungan variabel-variabel tersebut adalah :
e1 e2
p3e1 p4e2
X1 p31
p43
r12 P32 X3 X4
X2
Contoh diagram
jalur yang tidak melibatkan kaitan korelatif :
4)
Seorang peneliti mempunyai empat variabel X1, X2,
X3 dan X4 yang menurut kerangka konseptual terdapat
hubungan sebagai berikut :
a)
X2 dipengaruhi oleh X1
b)
X3 dipengaruhi oleh X1
dan X2
c)
X4 dipengaruhi oleh X3
dan X2
2.3 Gambaran Analisis Regresi dan Korelasi Melalui Diagram Jalur
2.3.1 Regresi
Linier Multipel Dengan Dua Variabel Independen
Model
regresinya :
Y = b1 X1 + b2 X2 + e . . . (1)
Dalam analisis jalur kita hanya menggunakan X baik sebagai variabel eksogen maupun endogen, untuk itu variabel Y diganti menjadi X3, sehingga model regresi di atas menjadi :
X3 = b1 X1 + b2 X2 + e . . . (2)
Jika semua data pengamatan ditransformasi ke dalam angka baku, artinya
(4) . . .
maka model (2)
menjadi
X3 = p31 X1 + p32
X2 + e . . . (3)
Dimana px3x1 dan
px3x2 adalah koefisien-koefisien jalur yaitu
sama dengan koefisien-koefisien regresi untuk variabel yang dibakukan.
Persamaan (3) disebut Persamaan Struktural.
2.3.2
Regresi
linier multipel dengan tiga variabel independen yang dinyatakan dalam diagram
jalur
Prinsip-prinsip regresi dengan tiga variabel independen tidak berbeda
dengan dua variabel independen.
Diagram jalur ini memperlihatkan tiga buah variabel eksogen X1,
X2 dan X3, serta sebuah variabel endogen, yaitu X4.
Persamaan struktural untuk diagram jalur di atas adalah :
X4 = p41 X1 + p42
X2 + p43
X3 + e
Contoh yang lebih kompleks :
- Sebuah penelitian eksploratif mencoba mengungkapkan hubungan antara X1, X2, X3, X4 dan X5. Dalam penelitian ini dikemukakan sebuah proposisi bahwa :
-
Antara X1, X2, dan
X3 terdapat kaitan korelatif. Ketiga konstrak tersebut
bersama-sama mempengaruhi X4.
-
X1, X4 dan X3 secara
bersama-sama mempengaruhi X5.
Buatlah
diagram jalurnya, identifikasi substrukturnya serta persamaan-persamaan
strukturnya !
X4 = p41 X1 + p42
X2 + p43
X3 + e1
X5 = p51 X1 + p53
X3 + p54
X4 + e2
KASUS 1 :
Penelitian melibatkan tiga buah variabel X1, X2 dan X3
untuk mengungkapkan hubungan antara ke tiga variabel ini. Peneliti
mempunyai proposisi hipotetik bahwa antara X1 dan X2
terdapat kaitan korelasional, dan bahwa keduanya secara bersama-sama
mempengaruhi X3.
Data hasil pengukuran (dalam skala pengukuran interval) melalui sampel acak
berukuran 15 adalah sebagai berikut :
X3
|
X1
|
X2
|
205
|
26
|
159
|
206
|
28
|
164
|
254
|
35
|
198
|
246
|
31
|
184
|
201
|
21
|
150
|
291
|
49
|
208
|
234
|
30
|
184
|
209
|
30
|
154
|
204
|
24
|
149
|
216
|
31
|
175
|
245
|
32
|
192
|
286
|
47
|
201
|
312
|
54
|
248
|
265
|
40
|
166
|
322
|
42
|
287
|
Analisis :
Regression
Bentuk persamaan struktural untuk diagram jalur di
atas :
X3
= 0,551 X1 + 0,496 X2 + e
Model ini signifikan karena nilai p-value = 0,000
lebih kecil dari α
Koefisien jalur :
p31 = 0,551 , karena
p-value = 0,000 lebih kecil dari α, koefisien jalur ini signifikan
p32 = 0,496 , karena p-value = 0,000
lebih kecil dari α, koefisien jalur ini signifikan
p3e = = = 0,219
Interpretasi
Pengaruh langsung dari X1 terhadap
X3 = (0,551)(0,916)=
Pengaruh langsung dari X2 terhadap
X3 = (0,496)(0,901)=
KASUS 2
Sebuah
penelitian eksploratif mencoba mengungkapkan hubungan antara X1, X2,
X3, dan X4. Dalam penelitian ini dikemukakan sebuah
proposisi bahwa :
-
Antara X1 dan X2,
terdapat kaitan korelatif. Kedua konstrak tersebut bersama-sama
mempengaruhi X3.
-
X1, X2 dan X3 secara
bersama-sama mempengaruhi X4.
Buatlah
diagram jalurnya, hitung semua pengaruh variable eksogennya.!
DATA
SAMPEL :
|
Analisis
:
Persamaan struktural :
X3 = p31 X1 + p32
X2 + e1
X4 = p41 X1 + p42
X2 + p43
X3 + e2
Untuk sub-struktur 1 :
Persamaan struktur :
X3 = 0,585 X1 + 0,682
X2 + e1
Model ini signifikan karena p-value =
0,000 lebih kecil dari α
Koefisien jalur :
p31 = 0,585 , karena p-value = 0,000 lebih kecil
dari α, koefisien
jalur ini signifikan
p32 = 0,682 , karena p-value = 0,000
lebih kecil dari α, koefisien jalur ini signifikan
px3e = = = 0,138.
Untuk Sub-struktur 2 :
Persamaan struktur :
X4 = 0,314 X1 + 0,309
X2 + 0,514
X3 + e2
Model ini signifikan karena
p-value = 0,000 lebih kecil dari α
Koefisien jalur :
P41 = 0,314 , karena p-value = 0,021 lebih kecil
dari α,
koefisien jalur ini signifikan
P42 = 0,309 , karena p-value = 0,042
lebih kecil dari α, koefisien jalur ini signifikan
P43 = 0,514 , karena p-value = 0,022
lebih kecil dari α, koefisien jalur ini signifikan.
P4e = = =0,077.
Interpretasi :
Pengaruh dari X1 ke X4
Pengaruh langsung = 0,314
Pengaruh tak langsung (melalui X3) = 0,585 x 0,514 =
0,301
Total pengaruh = 0,314 + 0,301 =
0,615
Pengaruh dari X2 ke X4
Pengaruh langsung = 0,309
Pengaruh tak langsung (melalui X3) = 0,682 x 0,514 =
0,350
Total pengaruh = 0,309 + 0,350 =
0,659
Pengaruh dari X3 ke X4
Pengaruh langsung = 0,514
BAB III
KESIMPULAN
Analisis Jalur
digunakan untuk mengetahui apakah data mendukung teori, yang secara a-priori
dihipotesiskan, yang mencakup kaitan structural antar variabel terukur.
Analisis Jalur
atau yang lebih dikenal luas sebagai Path Analysis merupakan suatu metode
pendekomposisian korelasi kedalam bagian-bagian yang berbeda untuk
menginterpretasikan suatu pengaruh (effect).
Total Efek Struktural
dapat didekomposisi : Langsung dan Tidak Langsung.
Komponen Nonstruktural
:
-
komponen spurious
-
komponen unanalyzed
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Bandung.
Hasan,
Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta: Bumi
Aksara.
Anto, Dajan, 1991. Pengantar
Metode Statistik. Jilid 2. Jakarta : LP3 S
Supranto,
J. 1987. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jilid I. Jakarta: Erlangga
ConversionConversion EmoticonEmoticon