BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Korelasi linear berganda merupakan alat ukur
mengenai hubungan yang terjadi antara variabel yang terikat. (variabel Y) dan
dua atau lebih variabel bebas (x1, x2……xk).
Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien
determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi
parsial.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah
“bagaimana analisis korelasi ganda”.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui analisis korelasi ganda.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Korelasi Linier Berganda
Koefisien
korelasi antara dua variable sering disebut Koefisien Korelasi Linier Sederhana
(KKLS)
2.1.1
Korelasi Linier Berganda 2 Variabel Bebas
a.
Koefisien
korelasi linier
berganda
Kalau kita ingin mengetahui
kuatnya hubungan antara dua variable Y dengan variabel X lainnya (misalnya
antara Y dengan X2 dan X3 ), maka kita harus menggunakan
suatu koefisien korelasi yang disebut Koefisien Korelasi Linier Berganda.
Koefisien
korelasi berganda disimbolkan ry12 merupakan ukuran keeratan
hubungan antara variabel terikat dan semua variabel bebas. Secara
bersama-sama. Rumus :
Ry.12 =
Apabila KKLB dikuadratkan, maka
akan diperoleh Koefisien Penentuan Berganda (KPB) (coefficient of
determination), yaitu suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan (share)
dari beberapa variable X terhadap variasi (naik turunnya) Y.
b.
Koefisien
penentu berganda atau koefisien determinasi berganda
Koefisien determinasi berganda,
disimbolkan KPB y.12 atau R2 merupakan ukuran kesusaian garis
regresi linear berganda terhadap suatu data.
Rumus :
KPBy.12
=
c.
Koefisien
korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial
merupakan koefisien korelasi antara dua variabel. Jika variabel lainnya
konstan, pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel.
Ada 3 koefisien korelasi parsial
untuk hubungan yang melibatkan 3 variabel yaitu sebagai berikut :
1) Koefisien
korelasi parsial antara y dan x1, apabila x2 konstan
dirumuskan
ry.12 =
2) Koefisien
korelasi parsial antara y dan x2, apabila x1 konstan
dirumuskan
ry.12 =
3) Koefisien
korelasi parsial antara x1 dan x2 apabila y konstan
dirumuskan
R12y =
2.1.2 Korelasi linear berganda dengan 3 variabel bebas
a. Koefisien
penentu berganda
KPB =
b. Koefisien
korelasi berganda
ry123 =
Perhatikan Tabel Berikut Ini
Tabel. Nilai Tes, Pengalaman
Kerja, Dan Keluaran Dari 10 Guru
Keterangan:
Y = keluaran (satuan)
X1 =
nilai tes
X2 = pengalaman kerja (tahun)
Contoh soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan koefisien determinasi bergandanya!
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya, diperoleh:
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan koefisien korelasi
bergandanya!
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal
sebelumnya diperoleh koefisien determinasi berganda
Jadi,
Balam prakteknya, koefisien
korelasi berganda tidak begitu penting artinya. Yang lebih
penting adalah koefisien determinasi berganda .
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan korelasi berikut!
a. b. c.
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal
sebelumnya, diperoleh:
Contoh Soal:
Dengan menggunakan data Tabel di atas
a.
Tentukan koefisien penentu parsialnya
masing-masing!
b.
Faktor manakah yang dominan mempengaruhi keluaran (Y)?
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal
sebelumnya diketahui:
a.
Koefisien penentu parsial dari terhadap , jika konstan.
Koefisien penentu parsial dari terhadap , jika konstan.
Koefisien penentu parsial dari terhadap , jika konstan.
b.
Faktor dominan yang mempengaruhi keluaran (Y) adalah nilai tes (, karena memiliki koefisien penentu parsial tertinggi.
BAB III
KESIMPULAN
Korelasi linear berganda merupakan alat ukur
mengenai hubungan yang terjadi antara variabel yang terikat. (variabel Y) dan
dua atau lebih variabel bebas (x1, x2……xk).
Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien
determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi
parsial.
Korelasi linear berganda
terbagi dua yaitu Korelasi linear berganda dengan dua variabel bebas dan Korelasi
linear berganda dengan tiga variabel bebas. Untuk harga k (banyak variabel
bebas) yang kecil, koefisien korelasi ganda dapat pula dihitung dengan
menggunakan koefisien antara dua variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Bandung.
Hasan, Iqbal.
2003. Pokok-Pokok
Materi Statistik 2 (Statistik Inferensial). Jakarta:
Bumi Aksara.
Anto,
Dajan, 1991. Pengantar Metode Statistik. Jilid 2. Jakarta : LP3 S
Supranto, J. 1987. Statistik: Teori dan Aplikasi.
Jilid I. Jakarta: Erlangga
ConversionConversion EmoticonEmoticon