Makalah Statistik deskriptif

Cover deskriptif


BAB I
PENDAHULUAN


Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan. Cara-cara pengumpulan, analisis dan penafsiran data. Juga untuk menunjukkan body of knowledge” tentang cara-cara “sampling” (pengumpulan data), analisis dan penafsiran sata. Jenis-Jenis Statistika dapat dibedakan/ditinjau dari: Orientasi Pembahasannya: (1). Mathematical Statistics atau Statistika. Teoretis, berorientasi kepada pemahaman model dan teknik statistika secara matematis teoretis; (2). Applied Statistics, berorientasi kepada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik statistika serta penggunaannya dalam berbagai bidang. Tahapan atau tujuan analisisnya: (1). Statistika Deskriptif, untuk memperoleh deskripsi tentang ukuran-ukuran data di tangan (baik sampel-statistik maupun populasi parameter); (2). Statistika Inferensial/Indukstif, yakni dari harga statistik digunakan untuk “menaksir” atau menguji hipotesis yang berlaku untuk populasi. Asumsi distribusi populasi data yang dianalisisnya: (1). Statistika Parametrik–model distribusi normal, (2). Statistika Nonparametrik – distribution free statistics. Jumlah dependent variable yang dianalisisnya: (1). Statistika Univariat, dan (2). Statistika Multivariat (dua varaibel terikat atau lebih), berapapun variabel bebasnya. Bidang/kajian dimana statistika itu digunakan, misalnya “statistika” : pertanian,industri, pendidikan, ekonomi, kependudukan, “biostatistics”. (Furqon, 3:2001).


Di bawah ini jenis data menurut skala pengukurannya, antara lain :
Nominal     :    data yang bisa membedakan. Contohnya : jenis kelamin, agama, etnik, dan pekerjaan.
Ordinal       :    data yang bisa membedakan dan mengurutkan. Contohnya : golongan pegawai, kasta dan gelar.
Interval       :    data yang bisa membedakan, mengurutkan, dan menambah atau mengurangi. Contoh : umur, rapor pegawai, nim pegawai, gaji dan jarak rumah dengan kantor.
Ratio          :    data yang membedakan, mengurutkan, mengurangi dan menambah serta ada nol mutlak. Contoh : berat badan dan tinggi badan.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Data Deskriptif  Dalam Administrasi Publik
Data deskriptif adalah data dengan cara menggambarkan/mendeskripsikan data sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk populasi. Yang termasuk data deskriptif yaitu penyusunan data ke dalam tabel dan grafik, analisis ukuran pemusatan dan penyebaran data.
 Keterangan
Umur Resp
Nilai Absolut
PR8-PR14
N  Valid
Missing
Mean
Std. Error and Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Range
Minimun
Maximun
Sum
Percentiles        25
                            50
                            75
3431
0
38.03
185
38.00
40
10.829
117.260
58
15
73
130491
30.00
38.00
45.00
3431
0
17.1463
07044
17.0000
18.00
4.12624
17.026
21.00
7.00
28.00
58829.00
14.0000
17.0000
20.0000



















 Rentang          = nilai max – nilai min
              = 73-15 =58 (Range)

Banyaknya kelas interval        = 1+(3.3) log n
                                                = 1+(3.3) log 3431
                                               = 1+(3.3) 3,535
                                               = 12,6655 = 13
Panjang kelas                          = Rentang
                                                   Banyak kelas
                                                =     58         = 4,46 dibulatkan 4
                                                       13
Interval
Fi
15 – 18
19 – 22
23 – 26
27 – 30
31 – 34
35 – 38
39 – 42
43 – 46
47 – 50
51 – 54
55 – 58
59 – 62
63 – 66
67 – 70
71 – 74 
79
157
223
527
339
454
565
367
257
209
11 2
85
25
28
4

2.2  Taraf Pemusatan
Taraf pemusatan adalah data yang terdiri dari : mean, modus, median, kuartil, tri-rata, rata-rata tengah, desil, dan persentil. Untuk data tidak bergolong dan data bergolong. Contoh data deskriftif.
1.      Taraf pemusatan untuk data deskriftif :
Contoh :
Inteval
Titik tengah
Fi
Fixi

15 – 18
19 – 22
23 – 26
27 – 30
31 – 34
35 – 38
39 – 42
43 – 46
47 – 50
51 – 54
55 – 58
59 – 62
63 – 66
67 – 70
71 – 74

16,5
20,5
24,5
28,5
32,5
36,5
40,5
44,5
48,5
52,5
56,5
60,5
64,5
68,5
72,5
79
157
223
527
339
454
565
367
257
209
11 2
85
25
28
4
1303,5
3218,5
5463,5
15019,5
11017,5
16571
22882,5
16331,5
12464,5
10972,5
6328
5142,5
1612,5
1918
290
Jumlah
-
3431
130535,5

  
a.       Mean (rata-rata)             
                                 ∑ Xi
Me =  ————
                                    n
Ket :
Me  = Mean (rata-rata)
∑    = Epsilon (baca jumlah)
Xi   = Nilai x ke i samapi ke n
n     = jumlah 
Jawabannya : Me              =   130491
                                                                   3431
                                                            = 38.03

b.      Modus (Mo) : Nilai pengamatan yang sering muncul (mode)
                                  b1
Mo = b + p ( ————– )
                                           b1 + b2
Mo = Modus
b    =    Batas Bawah Kelas interval frek. Terbanyak
p    =    Panjang Kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b1   =    Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval terbanyak)
             dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
B2  =    Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.
Kelas modus = kelas ke lima (f-nya terbesar = 565)
b  = 39 – 0,5 = 38,5
b1 = 565 – 454 = 111 (f kelas modus sebelumnya, dikurang f kelas sebelumnya)
b2 = 565 – 367 = 198 (f kelas berikutnya, setelah kelas pada f ) 
                                      111
Mo = 38,5 + 4 (————– ) = 39.93 = 40
                                             111 + 198

c.       Median (Md) : Nilai yang membagi dua data pengamatan yang sama banyaknya.
                              n + 1
      Md = ———–  ç (untuk pengamatan ganjil)    
                                  2
       Xn   +  Xn + 2
       
                2        



     2
Md  =  ——————–  ç (untuk pengamatan genap), atau  
                                         2
Md = Letak nilai yang ke-2 (n + 1)/4 è Membesar ke – 2

Interval
Fi
Fk
15 – 18
19 – 22
23 – 26
27 – 30
31 – 34
35 – 38
39 – 42
43 – 46
47 – 50
51 – 54
55 – 58
59 – 62
63 – 66
67 – 70
71 – 74
79
157
223
527
339
454
565
367
257
209
11 2
85
25
28
4
79
236
459
986
1325
1779
2344
2711
2968
3177
3289
3374
3399
3427
3431

                            1/2 n – Fk
Md = b + p (—————)            
                                              f
Dimana :
Md = Median.
b    = Batas bawah, dimana median akan terletak
n    = Banyaknya data/jumlah sampel
Fk  = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas mengandung median
f     = Frekuensi kelas median
Dik :
a. Kelas median = kelas ke enam (f-nya 3431+1/2 = 1716 )
b. b   = 35 – 0,5 = 34,5
c. Fk = 1325
d. f    = 454 
                                              1715,5 – 1325
Md = 34,5 + 4 ( ——————— ) = 37,94 
                                                       454

2.3  Taraf penyebaran
Taraf Penyebaran adalah data yang terdiri dari : rentangan, sebaran tengah, variansi dan simpangan baku. Untuk data tidak bergolong dan data bergolong.
1.      Varians
Rata-rata dari selisih kuadrat tersebut merupakan suatu ukuran penyimpangan yang biasa disebut dengan varians dari observasi.  Simbol varians pada ukuran populasi adalah  (dibaca: sigma kuadrat) dan pada ukuran sampel adalah s2.

2.      Simpangan baku
Akar dari varians dinamakan standar deviasi atau simpangan baku. Standar deviasi merupakan ukuran simpangan yang sering digunakan dalam analisa. Nilai standar deviasi pada dasarnya menggambarkan besaran sebaran suatu kelompok data terhadap rata-ratanya atau dengan kata lain gambaran keheterogenan suatu kelompok data. Formula standar deviasi adalah sebagai berikut.

3.      Varians untuk data berkelompok
Standar deviasi dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok data.  Namun jika kita ingin membandingkan dua kelompok data yang mempunyai ukuran yang berbeda, standar deviasi tidak dapat digunakan artinya standar deviasi yang lebih besar tidak selalu berarti kelompok data tersebut lebih heterogen  Untuk keperluan perbandingan dua kelompok data tanpa melihat ukuran satuannya, maka dapat digunakan suatu ukuran variasi yang dinamakan koefisien variasi (CV). 

4.      Ukuran nilai jarak (range)
Ukuran dispersi yang paling sederhana pada suatu data numerik mungkin dengan cara menghitung selisih nilai terbesar (nilai maksimum) dengan nilai terkecil (nilai minimum).  Cara ini dikenal dengan sebutan Range.
Range = Nilai maksimum – Nilai minimum.
Range = 73 – 15  =  58

2.4  Data Komparatif Dalam Administrasi Publik
Data komparatif adalah jenis data yang digunakan untuk menganalisa penelitian dilapangan, yaitu sifatnya membandingkan fenomena yang terjadi antara kelompok. Di bawah ini contoh data komparatif mengenai klasifikasi pelayanan publik yang dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan.
   
Tabel 1
PENDIDIKAN
KLASIFIKASI PELAYANAN PUBLIK
Kurang baik
(< 40 %)
Sedang
(40-59 %)
Baik
(60-79 %)
Baik sekali
(80 % <)
Total
SD ke bawah
17
(5,61 % )

121
(7,52%)
112
(8,75%)
12
(5,02%)
262
(7,64%)
SLTP
53
(17,49% )

231
(14,36)
165
(12,90%)
40
(16,74%)
489
(14,25%)
SLTA
153
( 50,49 % )
765
(47,55%)
598
(46,72%)
117
(48,95%)
1633
(47,60%)
D4 s/d D1
27
( 8,91 % )
144
(8,95%)
139
(10,85%)
22
(9,20%)
332
(9,68%)
S-1
53
( 73,49 % )
316
(19,64)
245
(19, 14%)
47
(19,67%)
661
(19,26%)
S-2 Ke atas
0
( 0 % )
32
(1,99%)
21
(1,64%)
1
(0,42)
54
(1,57%)
Total
303
( 100,0 %)
1609
( 100,0 %)
1280
(100,0 %)
239
( 100,0 %)
3431
( 100,0 %)

Klasifikasi Pelayanan Publik dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui bersama bahwa klasifikasi pelayanan publik itu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang berbeda. Jadi pengelompokkan kategori pelayanan publik itu tergolong baik sekali di tingkat Sekolah Dasar namun kurang baik menurut penilaian Sekolah Menengah Pertama. Beda halnya juga ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SLTA) yang menilai pelayan publik itu juga baik sekali sama dengan Sekolah Dasar. Kemudian pada tingkat D3-D4 yang menilai pelayan dalam kategori baik saja. Kemudian yang menilai pelayanan publik berada pada kategori kurang baik. Dan yang terakhir S-2 ke atas itu yang mengkategorikan pelayanan publik baik sekali. Jadi kesimpulannya, pelayanan di Papua menurut tingkat pendidikan itu berbeda dan banyak yang memilih baik sekali yaitu pada tingkat SD, SLTA, dan S-2.
  
Tabel 2
Pendidikan
Klasifikasi Pelayanan Publik
fo
Fh
(fo-fh)
(fo-fh)²
(fo-fh)²
────────
fh
SD
kebawah
Krang baik
17
23,14
-6,14
37,7
1,629196197
Sedang
121
122,87
-1,87
3,4969
0,028460161
Baik
112
97,74
14,26
203,35
2,080495191
Baik sekali
12
18,25
-6,25
39,063
2,140410959
SLTP
Krang baik
53
43,18
9,82
96,432
2,233265401
Sedang
231
229,32
1,68
2,8224
0,012307692
Baik
165
182,43
-17,43
303,8
1,665323138
Baik sekali
40
34,06
5,94
35,284
1,035924839
SLTA
Krang baik
153
144,21
8,79
77,264
0,535774912
Sedang
765
765,81
-0,81
0,6561
0,00085674
Baik
598
609,22
-11,22
125,89
0,206638653
Baik sekali
117
133,75
-16,75
280,56
2,097663551
D4 s/d D1
Krang baik
27
29,32
-2,32
5,3824
0,183574352
Sedang
144
155,69
-11,69
136,66
0,877744878
Baik
139
123,86
15,14
229,22
1,850634587
Baik sekali
22
23,13
-1,13
1,2769
0,055205361
S-1
Krang baik
53
58,37
-5,37
28,837
0,49403632
Sedang
316
309,98
6,02
36,24
0,116912059
Baik
245
246,6
-1,6
2,56
0,010381184
Baik sekali
47
46,04
0,96
0,9216
0,020017376
S-2 keatas
Krnag baik
0
0
0
0
0
Sedang
32
25,32
6,68
44,622
1,762338073
Baik
21
20,14
0,86
0,7396
0,036722939
Baik sekali
1
3,76
-2,76
7,6176
2,025957447
Total
-
3431
-
-
-
21,09984201





















BAB III





















PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram yang melukiskan suatu persoalan. Sedangkan Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.
Ukuran statistik deskriptif dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.  Ukuran pemusatan terdiri dari rata-rata (mean), median, modus, kuartil, tri-rata, rata-rata tengah desil, dan presentil. Untuk data tidak bergolong dan bergolong. Sedangkan ukuran penyebaran terdiri dari varians, simpangan baku, koefisien variasi, dan nilai jarak (range).  Ukuran-ukuran statistik deskriptif tersebut akan dijelaskan penggunaannya baik untuk data tunggal maupun data berkelompok.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pascasarjana pendidikan IPS pada umumnya dan pada pembaca khususnya.

DAFTAR PUSTAKA


Aty Heawati,Modul 9 Analisis Asosiatif.

Penyajian data untuk statistic PDF.

Prof.DR. Suyono. Statistik untuk penelitian.2012

Rihandoyo. 2009. Alat Uji ipotesis Penelitian Sosial Non Parametrik. Jurusan Administrasi Negara FISIP UNDIP

Viciwati.M.Si.Statistika ,pengenbangan bahan ajar.
Previous
Next Post »