KURS
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai valuta asing (kurs) selalu berubah, perubahan itu mungkin turun dan
mungkin naik.Transaksi Valuta Asing yang mana kedua belah pihak sepakat untuk
saling menukarkan simpanan bank mereka serta melaksanakan secepatnya. Dalam
kepustakaan Pasar Valuta Asing, tanggal dimana kedua belah pihak benar-benar
menerima dana yang mereka beli, yakni dua hari setelah kesepakatannya. Beberapa
kesepakatan Valuta Asing acapkali secara khusus menetapkan suatu tanggal nilai
lebih dari dua hari, bisa 30 hari, 90 hari, 180 hari, atau bahkan beberapa
tahun.
Beralihnya sistem nilai tukar Rupiah dari sistem mengambang terkendali
menjadi sistem yang mengambang penuh memberikan beberapa implikasi terhadap pengendalian
moneter di Indonesia. Secara teori, dalam sistem nilai tukar mengambang penuh kebijakan
moneter akan semakin efektif khususnya apabila diikuti oleh mobilitas kapital
secara internasional semakin sempurna. Setiap terjadi tekanan nilai tukar
Rupiah sebagai efek kebijakan moneter akan disesuaikan melalui pengaruh suku bunga
terhadap aliran modal dan pengaruh perubahan nilai tukar Rupiah terhadap penawaran
ekspor dan permintaan impor. Melalui mekanisme demikian, neraca transaksi berjalan
berfungsi sebagai alat mekanisme penyesuaian yang penting sehingga overall
Balance of Payment (BOP) selalu dalam ekuilibrium.
Dengan demikian, kebijakan moneter dalam sistem nilai tukar Rupiah yang
fleksibel secara teori memerlukan sensivitas yang tinggi antara suku bunga
domestik terhadap aliran modal internasional dan keeratan hubungan negatif
antara nilai tukar Rupiah dengan suku bunga serta elatisitas yang tinggi antara
perubahan nilai tukar Rupiah dengan penawaran ekspor dan permintaan impor.
Selain itu, nilai tukar Rupiah yang fleksibel dan stabil juga harus tetap
dijaga agar tidak memberikan tekanan pada harga-harga domestik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kurs dan Pasar Valuta Asing
Nilai Tukar Mata Uang disebut Kurs, Menurut Paul R Krugman dan
Maurice kurs adalah Harga sebuah Mata
Uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Menurut Nopirin Kurs adalah Pertukaran
antara dua Mata Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga
antara kedua Mata Uang tersebut. Menurut
Salvator Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang terhadap Mata Uang
lainnya. Kurs juga bisa disebut
sebagai Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu
satuan mata uang asing. Jika kurs
satu dolar Amerika untuk membeli adalah Rp 10.000,00 maka harus diserahkan uang
sebanyak Rp 10.000,00 untuk mendapat satu dolar Amerika. Kenaikan nilai tukar
mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai
tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing.
Pasar valuta asing yaitu Tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam
transaksi penukaran mata uang dan pasar ini tidak punya lokasi fisik, transaksi
di pasar ini biasanya dilakukan oleh bank dengan menggunakan sistem jaringan
antar bank (interbank trading). Ada beberapa jenis pasar yang terjadi dalam
perdagangan valuta asing yaitu :
1.
Pasar Spot
2. Pasar Forward
3. Pasar Futures
4.
Pasar Opsi
Valuta Asing ini
memiliki fungsi sebagai berikut:
·
Melakukan transfer mata uang sebuah negara
dengan negara lain, agar bisa dipergunakan di negara tersebut (mentransfer daya
beli antar negara).
·
Mendapatkan atau menyediakan kredit untuk
membiayai transaksi perdagangan internasional.
·
Sebagai sarana untuk memperkecil resiko karena
perubahan kurs.
2.2. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi nilai tukar uang
Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi
tinggi rendahnya nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Laju inflasi relatif
a. Laju inflasi relatif
Dalam pasar valuta asing, perdagangan
internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi
dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga
perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang
sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat
inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi,
sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami
penurunan.
b. Tingkat
pendapatan relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar mata
uang asing adalah laju pertumbuhan riil terhadap harga-harga luar negeri. Laju
pertumbuhan riil dalam negeri diperkirakan akan melemahkan kurs mata uang
asing. Sedangkan pendapatan riil dalam negeri akan
meningkatkan permintaan valuta asing relatif dibandingkan dengan supply yang tersedia.
c. Suku bunga
relatif
Kenaikan suku bunga mengakibatkan aktifitas dalam negeri menjadi lebih
menarik bagi para penanam modal dalam negeri maupun luar negeri. Terjadinya
penanaman modal cenderung mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang semuanya
tergantung pada besarnya perbedaan tingkat suku bunga di dalam dan di luar
negeri, maka perlu dilihat mana yang lebih murah, di dalam atau di luar negeri.
Dengan demikian sumber dari perbedaan itu akan menyebabkan terjadinya kenaikan
kurs mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
d. Kontrol
pemerintah
Menurut Madura bahwa kebijakan pemerintah bisa
mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
a.
Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta
asing.
b.
Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar
negeri.
c.
Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual
dan membeli mata uang.
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah :
1.
Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang
domestik yang bersangkutan.
2.
Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam
batas-batas yang ditentukan.
3.
Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
d.
Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi,
tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.
e. Ekspektasi
Faktor kelima yang mempengaruhi nilai tukar valuta asing adalah
ekspektasi atau nilai tukar di masa depan. Sama seperti pasar keuangan yang
lain, pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke
depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS
mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan
nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai
tukar Dollar dalam pasar.
2.3. Sistem-Sistem
Nilai Tukar dan Kebijakan Kurs
A. Sistem nilai tukar yang
ditentukan oleh pemerintah, ada beberapa jenis, antara lain :
a. Fixed exchange rate
system (Sistem kurs tetap)
Nilai tukar yang ditahan secara tahap oleh
pemerintah atau berfluktuasi di dalam batas yang sangat sempit. Jika nilai
tukar berubah terlalu besar, maka pemerintah akan mengintervensi untuk
memeliharanya dalam batas-batas yang dikehendaki.
b. Freely floating exchange rate system (Sistem kurs
bebas)
Sistem nilai tukar yang ditentukan oleh tekanan
pasar tanpa intervensi dari pemerintah.
c.
Managed floating exchange rate system (Sistem kurs mengambang terkendali)
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih lebih fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.
Sistem nilai tukar yang terletak diantara fixed system dan freely floating, tetapi mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system, yaitu pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga supaya nilai mata uang tidak berubah terlalu banyak dan tetap dalam arah tertentu. Sedangkan bedanya dengan free floating, managed float masih lebih fleksibel terhadap suatu mata uang. Lalu menurut Krugman dan Obstfeld managed floating exchange rate system adalah sebuah sistem dimana pemerintah mengatur perubahan nilai tukar tanpa bermaksud untuk membuat nilai tukar dalam kondisi tetap.
B. Kebijakan Kurs ada beberapa kebijakan yaitu :
v
Devaluasi yakni kebijakan pemerintah menurunkan
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
v
Revaluasi yakni kebijakan pemerintah menaikkan
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
v
Pengawasan Kurs yakni dengan cara mengawasi
pergerakan kurs valuta asing terhadap rupiah. Jika perlu ikut campur menekan
harga valutra asing terhadap rupiah, maka pemerintah dapat mengambil keputusan
menyelamatkan rupiah terhadap mata uang asing tersebut.
C. Para Pelaku Pasar Valuta
Asing (Valas) :
v Dealer
Dealer
pada umumnya disebut juga sebagai market maker yang berfungsi sebagai pihak
yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Dealer umumnya mengkhususkan pada
mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang
tersebut. Biasanya yang bertindak sebagai dealer adalah pihak bank, meskipun
ada juga beberapa yang nonbank. Mereka mendapatkan keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli valuta asing.
v Perusahaan atau
Perorangan
Perusahaan
maupun individu dapat pula melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas).
Pasar valuta asing dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah eksportir, importir, investor internasional,
perusahaan multinasional dan lain-lainnya.
v Spekulan dan
Arbitrator
Spekulan
dan arbitrator bertindak atas kehendak mereka sendiri dan mereka tidak memiliki
kewajiban untuk melayani konsumen serta tidak menjamin kelangsungan pasar,
berbeda dari dealer. Spekulan juga pelaku pasar yang akan meramaikan transaksi
di pasar uang. Para spekulan dapat keuntungan dari perubahan atau fluktuasi
harga umum (capital gain). Sementara itu, arbitrator memperoleh keuntungan
dengan memanfaatkan perbedaan harga di berbagai pasar.
v Bank Sentral
Fungsi
Bank Sentral dalam pasar valuta asing umumnya adalah sebagai stabilitator nilai
tukar mata uang lokal. Bank Sentral memanfaatkan pasar valuta asing untuk
mendapatkan atau membelanjakan cadangan valuta asingnya agar dapat mempengaruhi
stabilitas nilai tukar mata uang sehingga berdampak positif bagi perekonomian nasional
negara.
v Pialang
Pialang
bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan
terhadap mata uang tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
2.4. Pendekatan Perdagangan
atau Pendekatan Elastisitas terhadap Pembetukan Kurs
Salah satu model kurs tradisional yang sangat
penting didasarkan pada kajian terhadap arus pertukaran barang dan jasa antar
negara. Artinya, model ini melihat bahwa nilai tukar atau kurs antar dua mata
uang dari dua negara ditentukan oleh besar kecilnya perdagangan barang dan jasa
yang berlangsung diantara kedua negara tersebut. Itulah sebabnya model ini
lazim disebut sebagai pendekatan perdagangan (trade approach) atau pendekatan
elastisitas (elastisitas approach to exchange rate determination). Menurut
pendekatan ini kurs equilibrium adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai
impor dan ekspor dari suatu negara. Jika nilai impor negara tersebut lebih
besar ketimbang nilai ekspornya (artinya
negara yang bersangkutan mengalami defisit perdagangan). Maka kurs mata uangnya
akan mengalami peningkatan (artinya mata uangnya mengalami defresiasi atau
penurunan nilai tukar) dan hal ini akan berlangsung secara cepat dalam sistem
kurs mengambang yang berlaku saat ini.
Peningkatan kurs (angka nominalnya) atau
penurunan nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari berbagai
komoditi ekspornya menjadi lebih murah bagi para importir atau pihak asing
sedangkan berbagai produk barang dan jasa impor menjadi lebih mahal bagi
penduduk domestik. akibatnya lambat laun ekspor negara tersebut mengalami
kenaikan dan impor menurun sampai akhirnya nilai perdagangan internasionalnya
benar-benar seimbang (Impor = Ekspor). karena kecepatan proses penyesuian
tersebut ditentukan oleh respon atau elastis impor dan ekspor terhadap
perubahan-perubahan kurs, maka pendekatan ini disebut pendekatan elastisitas.
Cara Menghitung Nilai Tukar Valuta 3.700 3.500
Singapore $ 12.600 12.000 Poundsterling 8.200 8.000 US $ Kurs Jual Kurs Beli
Valas Contoh : Jika Mr. Ajib menukarkan uangnya sebanyak US $ 1.900,00 dan £
250,00 dengan rupiah, maka uang yang diterimanya adalah ….
Jawab
:
8000
x 1900 = 15.200.000
250
x 12000 = 3.000.000
18.200.000
Maka
uang yang diterima Mr.Ajib sebesar Rp 15.200.000 dan Rp 3.000.000
BAB III
KESIMPULAN
Kurs adalah Jumlah satuan mata uang yang harus
diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing. Valuta Asing ini memiliki
fungsi sebagai berikut:
·
Melakukan transfer mata uang sebuah negara
dengan negara lain, agar bisa dipergunakan di negara tersebut (mentransfer daya
beli antar negara).
·
Mendapatkan atau menyediakan kredit untuk
membiayai transaksi perdagangan internasional.
·
Sebagai sarana untuk memperkecil resiko karena
perubahan kurs.
Fungsi Pasar Valuta Asing yaitu : Mentransfer daya beli, Memudahkan
transaksi perdagangan internasional, Memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk menghindari naik turunnya kurs valuta asing, Memperluas lapangan
pekerjaan.
Di dalam kurs ada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yaitu :
Devaluasi yakni kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing, Revaluasi yakni kebijakan pemerintah menaikkan nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing, Pengawasan Kurs yakni dengan
cara mengawasi pergerakan kurs valuta asing terhadap rupiah. Jika perlu ikut
campur menekan harga valutra asing terhadap rupiah, maka pemerintah dapat
mengambil keputusan menyelamatkan rupiah terhadap mata uang asing tersebut
1 komentar:
Click here for komentarSekarang rupiah lagi down. Semoga rupiah tidak merosot lagi dipermainkan Dollar dan tidak dipecundangi oleh kebijakan pemerintah sendiri. Salam kenal, mampir ke blogku ada apa aja
ConversionConversion EmoticonEmoticon